Sabtu, 01 Agustus 2009

Pertambangan vs Perminyakan


Pertambangan dan perminyakan jelas beda. Di kampus, keduanya dibedakan menjadi dua jurusan yang berlainan.

Teknik Pertambangan berkutat pada studi bahan mineral berbentuk padat.

Batubara, tembaga, emas, perak, uranium, pokoknya asal masih padat, masuk dalam wilayah pertambangan.

Sedang Teknik Perminyakan mencakup minyak bumi dan gas alias bahan tambang berbentuk non padat.

Kedua bidang ilmu ini dibedakan karena perbedaan karakteristik dari padat dan zat non padat itu sendiri.

Untuk mendapatkan emas, penambang mesti menggali permukaan bumi menuju tempat cadangan emas berada. Penggalian bisa dilakukan di permukaan (tambang terbuka) atau melalui terowongan (tambang bawah tanah).

Tanah yang digali tentu saja tidak semuanya bernilai atau merupakan bijih logam berharga. Bijih berharga mungkin saja terletak 40, 60, atau 100 m di bawah permukaan tanah. Tanah penutup diatas bijih perlu dikupas terlebih dahulu.

Itu sebab, dalam tambang dikenal nisbah kupas (stripping ratio) yang merupakan perbandingan antara berapa banyak tanah yang harus dikupas untuk mendapatkan mineral berharga.

Semakin besar nisbah kupas berarti diperlukan biaya yang lebih besar untuk mendapat suatu bahan mineral.

Nisbah kupas juga akan jadi penentu apa suatu tambang akan dibuat di permukaan atau di bawah tanah. Jika nilai nisbah terlalu besar, mungkin saja menerapkan metode tambang bawah tanah akan lebih menguntungkan.

Kupas-mengupas tidak akan dijumpai jika belajar Teknik Perminyakan. Minyak bumi dan gas, umumnya terperangkap dalam reservoir di bawah permukaan tanah yang bertekanan tinggi.

Jika reservoir tersebut di bor dan terhubung dengan permukaan, minyak dan gas akan dengan sendirinya menyembur keatas akibat perbedaan tekanan. Akhirnya, minyak bisa didapat tanpa harus menggali tanah, seperti layaknya orang menggali sumur untuk mendapat air.

Mencari minyak juga dapat dilakukan jauh di lepas pantai, lagi-lagi karena orang tidak perlu menggali tanah. Sedang mencari emas tidak mungkin dilakukan di tengah laut, jika tak ingin tenggelam.


Disalin dari : " kulitambang.wordpress.com "

0 komentar: