Tampilkan postingan dengan label Hardware. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hardware. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Oktober 2009

Mengenal Dasar Kamera Digital : Depth of Field

Artikel ini masih membahas dasar fotografi dan masih berkaitan dengan tulisan sebelumnya seputar diafragma (arperture).

Bukaan diafragma akan mengakibatkan efek lain selain masalah terang dan gelap, yaitu Depth of Field (Ruang Tajam). Semakin besar bukaan maka F nya kecil dan semakin sempit ruang tajamnya. Semakin Kecil bukaan (F besar), semakin lebar ruang tajamnya .

gambar-5b

Misalkan Anda ingin membuat foto tentang anak, tapi background ternyata tidak indah dipandang, maka Anda bisa mengkaburkan background dengan cara membuka diafragma lebih besar (F nya semakin kecil).
Tetapi bila Anda ingin membuat foto anak di pantai yang indah dan kita ingin agar pemandangan pantai juga nampak jelas, maka bukaan diafragma harus diperkecil (F semakin besar).

gambar-5c

Tetapi bila ingin membuat foto anak di pantai yang indah dan ingin agar pemandangan pantainya juga nampak jelas, maka bukaan diafragma harus dikecilkan (F semakin besar).

Shutter Speed
Di depan Sensor kamera terdapat semaca jendela yang disebut Shutter, yang berfungsi untuk mencegah cahaya masuk ke dalam sensor sebelum tombol kamera (tombol shutter) kita tekan. Ketika kita mengambil gambar, tombol shutter akan kita tekan, begitu tombol kita tekan jendela ini akan membuka dalam kurun waktu tertentu dan lalu menutup lagi. Kecepatan jendela ini waktu membuka dan menutup akan menentukan seberapa lama sensornya terkena cahaya. Itulah yang disebut shutter speed.

gambar-6a

Semakin cepat shutter speednya maka cahaya yang masuk juga semakin sebentar sehingga hasil foto nya akan semakin gelap, dan semakin lambat shutter speednya maka cahaya yang masuk juga semakin lama sehingga hasil fotonya akan semakin terang. Satuan dari shutter speed adalah detik, misalnya 1 detik, ½ detik, 1/60 detik, 1/250 detik, 1/500 detik, dan sebagainya.

Ketika jendela terbuka dan belum menutup, kalau objek yang kita foto bergerak maka objek yang bergerak tersebut akan tampak kabur. Jadi kalau kita memfoto objek yang bergerak tapi kita menginginkan objek tersebut tetap tajam (tidak kabur) maka kita harus menggunakan shutter speed yang lebih cepat dibandingkan gerakan objek tersebut.

Pada Gambar 6C menggunakan shutter speed 1/40 detik. Di sini terlihat bahwa karena orangnya bergerak lebih cepat dari shutter speednya, maka orangnya tampak tidak tajam atau kabur atau boleh juga dikatakan ada motion effectnya atau efek gerak. Tetapi karena motor dan pagar dan pohonnya tidak bergerak, maka mereka tetap tampak tajam. Jadi bila kita ingin menghasilkan foto dengan orangnya bisa tampak tajam dan tidak bergerak, maka kita harus menggunakan shutter speed yang lebih cepat dari gerakan orangnya.

Di dalam gambar 6B, saya menggunakan shutter speed 1/400, sehingga meskipun orangnya bergerak, kita tetap dapat membekukan gerakannya. Andaikata orang tersebut berlari lebih cepat lagi dan kita tetap ingin membekukan gerakannya, maka kita harus menggunakan shutter speed yang lebih cepat lagi, misalnya saja 1/1000 detik.

Pada gambar 6A, hampir keseluruhan gambar tampak kabur, dimanakah letak kesalahannya ? Apakah shutter speednya terlalu rendah ? Bukan !! Logikanya begini, motor dan pagarnya kan tidak bergerak sama sekali, jadi meskipun kita memakai shutter speed yg sangat rendah, misalnya 2 detik sekalipun seharusnya tetap mereka bisa tampak beku.

Jadi kalau begitu dalam kasus ini, pasti tangan yang memegang kamera lah yang tidak stabil (bergerak). Memang dalam pengambilan gambar 6A, tangan yang memegang kamera sengaja dibikin bergetar, sehingga karena kameranya bergerak maka keseluruhan gambarnya akan ikut terlihat bergerak. Untuk mengatasi pergerakan tangan kamera dibutuhkan adanya Image Stabilizer yang sudah dibahas sebelumnya

Disalin dari : " komputekonline.net "

Mengenal Kamera Digital (III)

gambar-1

Sebelum Anda memutuskan memilih suatu kamera digital, sangat penting untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas kamera dan juga beberapa fitur-fitur yang ada. Selain itu Anda juga perlu untuk mengerti tentang dasar-dasar fotografi. Pengertian ini akan sangat membantu Anda dalam menjatuhkan pilihan sebuah kamera digital.

Dalam melakukan pemotretan, satu hal yang paling penting adalah masalah pencahayaan. Tentunya Anda mengharapkan hasil foto dengan pencahayaan yang pas (correct exposure), maksudnya tidak terlalu terang (Over-Exposure) ataupun terlalu gelap (Under-Exposure), seperti pada gambar 1.

Ada tiga faktor penting yang akan mempengaruhi pencahayaan (exposure), yaitu ISO, Diafragma, dan Shutter Speed.

ISO

ISO adalah banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera akan direkam oleh Sensor (misalnya CMOS atau CCD), sehingga akan menghasilkan gambar. ISO adalah kepekaan dari Sensor terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO nya, semakin peka sensornya, sehingga gambarnya akan semakin terang.

Yang sering terdapat di dalam kamera digital saat ini adalah ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800, IS00 1600, ISO 3200. Jadi misalnya ketika Anda menggunakan ISO 200, maka hasil foto tadi akan lebih gelap dibanding saat menggunakan ISO 1600, semua diasumsikan settingan lain tidak ada yang kita ubah sama sekali dan kondisi cahaya di sekitar objek sama.

Tetapi ISO yang tinggi memiliki kelemahan. Yaitu, semakin tinggi ISO yang digunakan, maka hasil gambarnya akan semakin kasar (istilah yang dipakai adalah NOISE), perhatikan pada gambar 2. Jadi kesimpulannya, selama kondisi cahayanya memungkinkan, gunakan selalu ISO serendah mungkin.

Semakin besar ukuran sensor kamera, noise yang dihasilkan semakin minim (baca komputek edisi 585). Semakin besar resolusinya (megapixel), semakin tinggin noisenya, dengan asumsi ukuran sensor dan teknologi kameranya sama (baca komputek edisi 586), teknologi dari sensor juga mempengaruhi tingkat Noise (CMOS lebih bebas noise dibandingkan dengan CCD).

Di hampir semua kamera digital juga sudah menyertakan fasilitas “Noise reduction” untuk mengurangi noise,hanya saja kadar keefektifan dari noise reduction tiap merk kamera juga berbeda-beda.

Sehingga customer tidaklah mungkin untuk mengetahui kadar noise dari suatu kamera kalau belum pernah mencoba dan membandingkan tiap-tiap merk yang berbeda. Untuk kamera-kamera saku (pocket camera), saat ini yang memiliki tingkat noise paling rendah adalah Canon dan Fuji, sedangkan untuk kamera-kamera DSLR, setahun yang lalu Canon-lah yang merajai.

Tapi sekarang sudah mulai dikejar oleh merk-merk lain seperti Nikon dan Sony, salah satu alasan kenapa Nikon dan Sony sudah bisa mengejar adalah karena mereka sekarang juga menggunakan teknologi sensor CMOS, bukan CCD lagi seperti dulu.

Diafragma (Aperture)

gambar-3

Didalam lensa terdapat istilah bukaan Diafragma (gambar 3) yang berguna untuk mengatur jumlah cahaya yang bisa masuk ke dalam kamera.

Bukaanya semakin diperbesar, maka cahaya yang masuk akan semakin banyak dan hasil foto akan semakin terang, dan tentunya bila bukaannya semakin diperkecil, maka cahaya yang masuk akan semakin sedikit dan hasil foto akan semakin gelap.

Satuan dari diafragma ini dilambangkan dengan “F-Stop”. Misalnya F1.4, F2, F2.8, F4, F5.6, F8, dan sebagainya (Gambar 4). Semakin besar F-Stopnya akan semakin Kecil bukaannya, dan semakin kecil F-Stopnya akan semakin Besar bukaannya. Jadi semakin besar F-Stopnya, cahaya yang masuk akan semakin sedikit, dan hasil foto akan semakin gelap. Karena satuannya terbalik, maka banyak pemula yang kebingungan waktu pertama kali belajar.

Disalin dari : " komputekonline.net "

Mengenal Dasar Kamera Digital (II)

gambar-1

Menyambung edisi sebelumnya yang membahas tentang pengenalan dasar sebuah kamera digital. Pada edisi ini akan membahas pengertian Megapixel dan Image Stabilizer. Kedua fitur ini memang sudah tidak asing lagi untuk sebuah produk kamera digital.

Megapixel
Semakin besar Megapixel suatu kamera, maka akan semakin bagus kualitas gambarnya. Ini adalah Mitos terbesar di dalam dunia kamera, dan itu sepenuhnya tidaklah benar. Perusahaan-perusahaan kamera dan toko-toko kamera sebetulnya jelas mengetahui hal ini, tapi mereka terus saja berusaha untuk mempertahankan persepsi yang salah ini, bukan hanya mempertahankan malah, tapi mereka justru terus berusaha untuk menancapkan hal ini ke benak customer. Kenapa ?

Karena hal inilah yang menyebabkan perusahaan-perusahaan dan toko-toko itu dapat meraih keuntungan besar. Cukup dengan menambah jumlah pixelnya, tanpa perubahan lain yang lebih berarti, mereka dapat menciptakan kamera tipe baru, dan para customer yang tertipu pada berlomba-lomba untuk meng “upgrade” kameranya.

gambar-1.1

Padahal, penting sekali untuk DIINGAT, semakin tinggi Megapixelnya, bila tidak disertai dengan perubahan ukuran sensor, perubahan arsitektur kamera atau perubahan kualitas lensa, maka kualitas gambar dari kamera tersebut justru lebih jelek.

Jadi fungsi dari megapixel yang besar itu sebetulnya apa ? Kuncinya adalah pada masalah “Perbesaran”. Semakin besar resolusi suatu kamera (megapixel), maka kita dapat mencetak foto kita dengan ukuran yang lebih besar.

Tapi permasalahannya, kebutuhan rata-rata orang awam, paling hanya mencetak di ukuran 4R atau 10R saja, yang dapat dilakukan dengan sangat baik oleh kamera dengan resolusi 4 Megapixel. Pada gambar 1 adalah table untuk ukuran cetak.
Selain masalah perbesaran cetak, resolusi besar juga dapat berguna bila kita sering melakukan CROP pada Foto kita. Misalnya pada contoh gambar 1.1 dan gambar 1.2.

gambar-1.2

Pada contoh gambar di atas, karena saya menggunakan kamera 12 Megapixel (gambar 1.1), ketika saya melakukan crop (gambar 1.2), saya masih memiliki foto dengan resolusi 2 Megapixel, sehingga saya masih bisa melakukan pencetakan sebesar 10 cm x 15 cm.
Jadi, bila Anda bukan lah pengguna yang sering melakukan cetak besar atau sering melakukan cropping, kamera dengan 6 Megapixel sudah lebih dari cukup.

Image Stabilizer
Tiap merk kamera menggunakan istilah yang berbeda-beda untuk fitur yang satu ini. Ada Image Stabilizer, Vibrate Reduction, Anti Shake, Steady Shot, Optical Image Stabilizer(OIS), Vibrate Compensation, dan lain sebagainya. Itu semua fungsinya sama, yaitu untuk menyetabilkan goncangan tangan kita.

Sering terjadi salah kaprah di dalam pengertian tentang fitur yang satu ini. Salah kaprah yang sering terjadi adalah tertukarnya pengertian antara Shutter Speed dan Image Stabilizer. Ketika kita memfoto anak-anak yang sedang berlari-lari, kalau kita ingin agar anak yang kita foto itu tetap terlihat tajam (tidak blur), kita harus menggunakan Shutter Speed yang cepat, dan tidak ada hubungannya dengan Image Stabilizer. Shutter Speed yang cepat berguna untuk membekukan “Objek” yang kita foto, sedangkan Image Stabilizer berguna untuk menyetabilkan goncangan dari “Subjek” yang memfoto.

Jadi Image Stabilizer ini akan berguna ketika :
- Tangan kita sulit untuk tidak bergerak ketika melakukan pengambilan foto atau tangan kita tremor
- Melakukan pemotretan dengan Shutter Speed yang rendah (indoor, malam hari, efek-efek cahaya bergerak, foto air terjun, dsb)
- Melakukan foto-foto dengan lensa tele (jarak jauh) misalnya 200 mm
- Melakukan foto-foto macro (jarak yang sangat dekat)

Cara kerja fitur ini adalah dengan menempatkan sensor pada lensa atau pada sensor (masing-masing produsen berbeda-beda). Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi gerakan lensa atau kamera. Misal pada Image Stabilizer yg diletakkan di lensa, ketika kamera kita bergerak ke atas, sensor ini akan menggerakan lensa nya ke bawah, ketika kamera kita bergerak ke kiri, sensor ini akan menggerakan lensanya ke kanan, dan demikian seterusnya sehingga gambar yang kita buat akan selalu diusahakn stabil dan bebas goncangan.

Nah setelah mengetahui pengertian dari Image Stabilizer ini, kita juga dapat mengetahui tentang produsen-produsen yang nakal, yang dengan sengaja memanfaatkan kesalahkaprahan konsumen akan pengertian ini untuk menarik keuntungan.
Ada beberapa produsen yang jelas-jelas tidak memiliki teknologi Image Stabilizer ini, tapi berani mencantumkan Slogan yang serupa dan bahkan mempromosikan fitur ini melalui brosur-brosur dan sarana marketing mereka.

Atau ada juga yang sudah memiliki teknologi ini, tapi karena untuk dipasangkan pada kamera-kamera yang low end tidak akan memungkinkan dari segi harga, akhirnya mereka menciptakan istilah-istilah yang mirip tapi sebetulnya adalah tipuan, seperti misalnya Anti Shake DSP, New Anti Shake AE, dll.
Ada juga yang memang memiliki teknologi ini dan sudah memasangkan pada kameranya, tapi karena pesaing mereka mencoba membodohi konsumen, maka mereka pun ikut-ikutan juga membodohi konsumen dengan istilah-istilah yang lebih keren seperti misalnya Double Anti Blur, 4x Image Stabilization, Dual IS, dsb.

Image Stabilizer-image stabilizer palsu ini cara kerjanya adalah hanya menaikkan settingan ISO pada kamera saja. Sehingga otomatis Shutter Speed yang kita dapatkan akan lebih cepat dan karena itu dapat juga mengurangi goncangan (objek dan subjek sekaligus).

Tapi untuk fasilitas ini ada harga yang harus dibayar, yaitu kualitas gambar yang akan sangat berkurang. Karena ISO semakin tinggi maka kualitas foto akan semakin noise, banyak terdapat bintik-bintik warna-warni, tidak tajam dan sebagainya, intinya gambar akan terlihat lebih kasar.

Selain itu ada juga kelemahan lainnya, kita jadi tidak bisa melakukan pemotretan dimana kita ingin menggunakan speed yang rendah, seperti misalnya foto air terjun sehingga airnya bisa jadi seperti kapas. Dan masih ada kekurangan-kekurangan lainnya. Tetapi sebetulnya, yang paling konyol dari image stabilizer palsu ini adalah, hampir semua kamera bisa melakukan hal itu, tinggal dinaikkan aja ISOnya. Sungguh menggelikan.

Pada istilah-istilah seperti Double Anti Blur, 4x Image Stabilization, Dual IS, dan sebagainya maksudnya adalah bahwa mereka menggunakan Image stabilizer betulan dan sekaligus Image stabilizer tipuan. Sehingga dengan istilah-istilah itu produk mereka akan terlihat lebih mampu menahan goncangan. Untungnya paling tidak sampai saat ini saya masih belum melihat ada yang menggunakan istilah Double atau Dual yang ternyata isinya tidak ada Image Stabilizer asli sama sekali. Mungkin sebentar lagi.
Jadi kita mesti hati-hati, kalau melihat ada fitur seperti ini, harus dibaca dulu buku manualnya atau cari tau dari internet atau dari teman yang sudah tau, apakah image stabilizernya asli menyetabilkan gerakan pada lensa atau pada kamera, atau hanya menaikkan ISO saja. (www.sentradigital.com)

Disalin dari : " komputekonline.net "

Mengenal Dasar Kamera Digital (I)

Ketika hendak membeli sebuah barang, sering kali kita selalu meminta masukan dari teman-teman. Hal ini juga terjadi ketika membeli kamera digital, dan nasehat yang paling sering terucap adalah “Cari yang Megapixelnya paling besar, hasilnya pasti paling bagus”, atau “Cari yang Zoomnya paling besar, kameraku bisa 40x zoom, kameranya dia cuman 3x zoom tuh”, atau bisa juga “Cari yang ada anti getarnya saja, karena kameraku harganya cuman 1 juta sudah ada anti getarnya lho”, dan lain sebagainya.

Nasehat-nasehat seperti ini jelas kurang bertanggung jawab dan sedikit banyak bisa dikatakan menjerumuskan. Tapi selain itu, ada juga yang memberikan nasehat yang isinya benar, tapi tidak sesuai dengan kebutuhan si pemakai. Misalnya ingin membeli sebuah mobil yang akan gunakan untuk mengangkut barang, mungkin waktu itu terpikir untuk membeli LX300, tapi ketika meminta nasehat teman, dia mengatakan, “Jangan pakai LX300, pakai Mercedes S-Class saja, tarikannya lebih kenceng, lebih nyaman, dan lebih keren”. Kalimatnya nggak salah sih, tapi jelas si pemberi nasehat tidak menyesuaikan nasehatnya dengan kebutuhan dari si peminta nasehat. Hal inilah yang paling sering terjadi di dalam membeli barang apapun.

Ketika kita hendak membeli kamera digital, yang paling tepat seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk mengerti kamera mana yang paling cocok untuk sesuai dengan kebutuhan, maka mau tidak mau, sedikit banyak Anda harus memiliki pengetahuan tentang fitur-fitur yang ada pada kamera digital, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar.
Disini akan menjelaskan secara garis besar, dimulai dari faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar, fungsi-fungsi dari beberapa spesifikasi kamera, dan fitur-fitur yang dirasa perlu untuk dipertimbangkan.

1. Sensor
Sensor merupakan salah satu komponen yang terpenting dan sangat mempengaruhi kualitas gambar. Sensor inilah yang bertugas untuk menangkap cahaya dari lensa sehingga akhirnya bisa menghasilkan gambar. Perlu juga diperhatikan adalah ukuran sensor dan kualitas sensornya. Sayang sekali untuk mengetahui kualitas sensor yang digunakan hampir tidak mungkin bagi orang awam, jadi yang bisa digunakan sebagai patokan hanyalah ukuran sensornya.
Semakin besar ukuran sensor akan semakin bagus kualitas gambarnya. Sensor adalah salah satu bagian dari kamera yang harganya mahal, sehingga tentunya semakin besar ukuran sensornya akan semakin mahal kameranya. Ukuran sensor yang sering digunakan adalah seperti gambar berikut ini.

2. Lensa
Kalau kita membeli kamera DSLR (kamera yang lensanya bisa diganti-ganti), faktor lensa sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar. Lensa yang bagus akan beda sekali hasil dan performanya dengan lensa yang pas-pasan. Tapi kalau Anda membeli kamera yang bukan DSLR (Digital Single Lens Reflector), baik kamera pocket ataupun kamera prosumer, faktor lensa ini boleh kita abaikan dan tidak perlu jadi bahan pertimbangan kita. Meskipun kamera tersebut menggunakan lensa Carl Zeiss, Leica, Schneider Kreuznach, dan lain sebagainya toh percuma saja karena produsen-produsen tersebut tetap harus menyesuaikan produknya dengan harga yang diminta.

Bila dilihat dari harga kamera yang berkisar antara 2-3 jutaan, maka besar untuk dipastikan produsen tadi hanya menggunakan lensa-lensa carl zeiss standar kebutuhan saja jadi bukan lensa dengan kualitas yang betul-betul top.

Lain halnya bila Anda menggunakan kamera DSLR. Saat Anda menggunakan lensa-lensa Leica atau Carl Zeiss, maka hasilnya akan meningkat secara significant, tapi tentu saja Anda harus merogoh kocek yang jauh lebih besar. Sebagai contoh, kalau menggunakan kamera Canon, bisa diketahui harga lensa jenis Canon 50 mm F1.4 kurang lebih 3 jutaan, sedangkan harga lensa Leica 50 mm F1.4 kurang lebih 30 juta.

3. Focal Length dan Zoom
Sebetulnya faktor ini adalah bagian dari lensa, tapi untuk bisa lebih fokus saat Anda memilih kamera-kamera pocket, maka dirasa faktor ini lebih baik bila dibahas terpisah. Focal Length inilah yang menentukan sudut pandang dari suatu lensa dan juga menentukan seberapa jauh suatu objek bisa kita dekatkan.

Satuan dari Focal length ini adalah mm. Misalnya 28-105 mm. Perlu diingat semakin Kecil angkanya, semakin lebar sudut pandangnya dan semakin jauh objeknya, semakin besar angkanya, semakin sempit sudut pandangnya dan semakin dekat objeknya.

Gambar di atas menunjukkan perbedaan Sudut pandang antara menggunakan lensa 10 mm dengan lensa 12 mm, di situ terlihat bahwa pada posisi yang sama, bila menggunakan lensa 10 mm akan menghasilkan gambar yang lebih lebar dibandingkan dengan menggunakan lensa 12 mm.

Gambar di bawah ini menunjukkan perbedaan jarak dengan objek. Disini menunjukkan bahwa semakin besar focal length, kita bisa memotret objek yang jaraknya lebih jauh. Gambar B1 menggunakan lensa 70 mm, sedang gambar B2 menggunakan lensa 200mm.

Focal length yang umum digunakan pada kamera pocket adalah 35-105 mm, 35-140 mm, 28-112 mm. Bila Anda menyukai foto pemandangan atau sering foto di ruangan yang sempit, sebaiknya mencari kamera yang memiliki lensa lebar, sekitar 28 mm. Kalau suka foto binatang atau foto-foto candid sebaiknya kita cari kamera yang memiliki focal length sampai 200 mm ke atas.

Mungkin bagi Anda yang masih awan dengan fitur optical zoom, maka ada baiknya Anda harus mengetahui dasar penghitungan optical zoom. Optical Zoom adalah rentang dari lensa. Misal lensa 28-112 mm, itu berarti optical zoomnya adalah 112 dibagi 28 = 4x optical zoom, kalau lensa 35-420 mm, itu berarti 420 dibagi 35 = 12x optical zoom.

Dengan pengertian ini, maka Anda tidak lagi gegabah dengan mengatakan bahwa kamera dengan optical zoom 12x akan lebih bagus dari kamera dengan optical zoom 4x. Itu semua tergantung kebutuhan.

Misalnya untuk contoh di atas, yaitu dengan menggunakan lensa 35-420 mm, kita akan nyaman sekali bila kita suka memfoto objek yang jaraknya jauh, maka Anda tidak perlu repot-repot mendekati objek, tapi cukup dengan menekan tombol zoom saja, maka lensa dari kamera lah yang akan maju, tapi bila berada di ruangan yang sempit, padahal kita hendak memfoto serombongan orang (misalnya 6 orang yang berdiri berjejer), mungkin sekali bahwa kamera kita tidak bisa mencakup ke enam objek tersebut, tapi kamera dengan lensa 28 mm akan sanggup melakukannya.

Digital Zoom adalah perbesaran objek secara software, secara kasar dapat kita katakan bahwa digital zoom ini adalah zoom boongan. Kenapa begitu ? Karena digital zoom akan mereduksi kualitas dari gambar, dan selain itu digital zoom masih dapat kita lakukan dengan menggunakan software komputer. Jadi digital zoom bukanlah point yang akan kita pakai dalam memilih kamera digital.
Tapi karena ketidaktahuan pemakai, para produsen sering menggunakan hal ini untuk menipu.

Sering kali kita lihat ada kamera dengan total zoom 40x, padahal sebenarnya optical zoomnya 4x dan digital zoomnya 10x, jadi kalau 4 kita kalikan dengan 10 akan jadi 40x. Hati-hatilah dengan produsen yang nakal

Disalin dari : " komputekonline.net "

REASON 4.01 : SOFTWARE AJAIB UNTUK STUDIO MUSIK

Sejak awal, Propellerhead Reason 4 telah membuat banyak orang kagum. Tak berlebihan jika software yang dibuat oleh programer Swedia ini disebut sebagai software ajaib.

Konsep Reason sebenarnya sederhana yaitu sebuah software dimana seorang musisi dapat memperoleh apapun yang ia perlukan untuk membuat sebuah lagu. Lalu apa bedanya Reason dengan software lain seperti Nuendo atau Protools? Kedua program tersebut memiliki fungsi yang lebih umum yaitu merekam suara, kemudian disusul dengan kemampuan mengolah data MIDI untuk memainkan virtual instruments. Reason bukanlah pesaing kedua program tersebut, justru ia adalah pelengkap yang sangat baik untuk keduanya. Reason dapat dihubungkan dengan Nuendo maupun Protools dengan sebuah sistem yang disebut Rewire.

Secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa Reason adalah sebuah virtual instruments. Hanya saja lebih dari sekedar virtual instruments, Reason merupakan suatu emulasi lengkap dari sebuah studio musik. Apapun yang kita temui di sebuah studio dapat kita temukan di dalam Reason.

Reason menganut sistem Closed Architecture, dimana Propellerhead Software tidak mengundang pihak ketiga untuk membuat plugins bagi Reason. Hal ini lain dengan apa yang terjadi di dunia VST maupun RTAS (lihat di komputek edisi-edisi sebelumnya). Dalam platform ini banyak sekali plugins yang dibuat oleh pihak ketiga.

Sistem tertutup ini membuat Reason memiliki komponen yang terbatas, karena tidak memiliki plugins, namun hal ini sekaligus menjadi kekuatan Reason. Karena tidak menerima plugins dari pihak ketiga, artinya Reason terbebas dari kemungkinan crash yang disebabkan ketidakcocokkan kode pemrograman antara plugins dan host. Hal ini membuat Reason sangat stabil, hampir bisa dikatakan tidak pernah crash, sesuatu yang sangat diperlukan oleh sebuah program musik profesional. Bayangkan kita sedang dikejar deadline oleh client kita, tiba-tiba sofware kita crash atau hang, job kita bisa melayang.

Di atas Kami katakan bahwa Reason memiliki komponen yang terbatas. Jangan salah sangka dulu, terbatas bukan berarti tidak lengkap. Berikut ini Kami akan paparkan devices (alat-alat) apa saja yang ada dalam Reason.

1. Mixer 14:2
Sebuah Virtual Mixer dengan 14 input dan 2 output.. Mixer ini (disebut juga sebagai Remix 14:2) memiliki fasilitas lengkap seperti send dan return serta equalizer. Ingat! dalam Reason kita dapat membuat berapapun devices yang kita inginkan. Anda butuh 4 mixer? No problemo! Reason akan membuatnya dan men-chain-nya secara otomatis untuk anda.

Mixer 14:2

2. Maelstrom dan Substractor Analog Synthesizer
Anda menginginkan suara-suara synth analog? Pingin seperti Muse yang mengabungkan musik retro ke rock modern? Pakailah dua synthesizer ini! Keduanya banyak mendapat pujian karena reaksinya yang benar-benar mirip synth analog. Dua tekanan keyboard yang sama tidak akan menghasilkan suara yang sama, benar-benar seperti analog.

Maelstrom & Substractor

3. Dr Rex Loops Player
Anda suka menggunakan Loops? Dr Rex akan memainkannya untuk anda. Bukan hanya memainkan, tetapi juga memanipulasi loops tersebut secara lengkap. Sebutkan saja yang anda perlukan : time stretch, tempo changing, pitch shift, filtering dan lain sebagainya, bukan masalah bagi Dr. Rex. Format Loops yang dimainkan mempunyai extension *.rx2. File ini sebenarnya adalah file *.wav yang telah di-slice (dipotong-potong) oleh sebuah program khusus bernama Recycle.

Dr Rex Loops Player

4. NN-XT Advanced Sampler
Untuk suara-suara instrumen yang natural seperti Piano, Gitar Akustik dsb, gunakanlah NN-XT. Dia sanggup memainkan pula suara-suara dalam format Soundfonts dan AKAI.

NN-XT Advanced Sampler
Semua devices yang ada dalam Reason dihubungkan oleh kabel-kabel, hal ini persis dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Anda dapat mengatur sendiri routing kabel tersebut sesuai keinginan, asyik kan? Untuk melihat routing kabel, anda tinggal tekan tombol tab untuk masuk ke modus back panel.

Reason Back Panel
Sound-sound yang ada dalam Reason, dibungkus dalam sebuah file besar yang disebut Refill. Dua Refill utama yang ada dalam Reason adalah Factory Soundbank (sound standar Reason) dan Orkester Soundbank (khusus suara Orkestra).

Kabar baiknya adalah, untuk urusan suara instrumen, Propellerhead membuka kesempatan untuk 3rd party developer membuatnya. File – file refill ini akan banyak anda temui di internet, mulai dari yang freeware sampai yang komersial. Sebuah situs yang bagus untuk mulai mencari refill yang gratis adalah www.peff.com.

Mclass Effects
Refill ini membuka suatu cakrawala baru buat Reason, karena membuatnya menjadi Expandable (dapat dikembangkan). Sample-sample suara terbaru seperti Reason Pianos dan Reason Electric Bass yang direkam dengan metode Hypersampling, seakan-akan menginjeksikan kekuatan baru ke Reason.

RV7000 Advanced Reverb
Mau lebih lagi? sebenarnya masih banyak devices dalam Reason yang belum Kami bahas. Beberapa akan Kami sebutkan dengan singkat:
• MClass Compressor, sebuah compressor kelas mastering, salah satu dari banyak efek dalam Reason. Jika anda ingin belajar lebih langut tentang Compressor, kunjungilah www.my-musics.com dapatkan sebuah ebook gratis tentang Compressor di sana.
• RV7000 Advanced Reverb, sebuah Reverb yang memiliki tail (ekor suara) yang sangat lembut. Sebuah Reverb berkualitas tinggi dan sanggup mensimulasikan banyak ruangan.
• Thor Polysonic Synthesizer, sebuah synthesizer yang terlalu kompleks untuk dijabarkan, namun mudah digunakan. Suara nya mantap habis dan cara kerjanya inovatif.
• Dan Masih banyak lagi yang lain.

Thor Polysonic Synthesizer
Sekian dulu ulasan dari Kami mengenai Reason. Dikesempatan yang lain akan Kami bahas mengenai routing dan fitur-fitur menarik lainnya, ikuti terus di tabloid kesayangan kita ini. Selamat mencoba, sukses selalu!

Marcos W Yap / DMU

Disalin dari : " komputekonline.net "

Sabtu, 10 Oktober 2009

Cara Gampang & Murah Bikin Studio Rekaman di Rumah

Banyak orang berpikir bahwa untuk memiliki dan membangun sebuah studio rekaman dibutuhkan biaya yang sangat besar–karena harus membangun sebuah ruangan yang besar, beli peralatan rekaman yang High End, dan membutuhkan sistem peredaman suara–tentunya semua itu butuhkan biaya sangat mahal.
Itu pemikiran lama !.
Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Tak terkecuali pada bidang teknologi perekaman. “Buktinya apa donk ?”. Nah, itulah yang akan kita bahas pada edisi pertama ini.

Ada dua jenis studio rekaman jika dilihat dari biaya yang dibutuhkan untuk membangunnya dan kompektivitas dari peralatan yang digunakan, yaitu :
1. Sistem rekaman professional ( Professional Digital Studio Recording )
2. Sistem rekaman rumahan ( Digital Home Recording )

Studio Rekaman Professional
Ini dia model studio rekaman yang banyak banget beredar di dunia perekaman di tanah air !.
Sebuah model studio yang mempunyai peralatan sangat kompleks dengan piranti Rack Processor, seperti Compressor, Limiter, Noise Gate, Pre Amp, dan lainnya, piranti Mixer yang mempunyai banyak Channel, ruang take yang penuh dengan peredam dan sistem akustik yang bagus, hingga kualitas instrumen musik dan microphone serta speaker monitor yang berkelas. Itulah sebabnya di sebut Studio Rekaman Profesional.

External Soundcard Echo

Namun pastinya komplektivitas dari semua elemen tersebut bermuara pada satu titik yang membuat banyak orang merasa “ wah kayaknya aku gak jadi bikin studio rekaman deh “, yaitu biaya yang dibutuhkan “ mahal bung ! “.

Jika diurai satu persatu tentang harga peralatan yang dibutuhkan memang sangat masuk akal kalo studio model ini membutuhkan biaya yang besar. Mari kita berhitung tentang beberapa harga alat yang dibutuhkan untuk membangun studio rekaman profesional ini.

Contoh untuk perangkat musik yang dibutuhkan antara lain gitar listrik, gitar akustik, keyboard, gitar bass, hingga satu set drum dan perkusi. Untuk kebutuhan perangkat instrumen musik ini harga yang harus dibayar kurang lebih Rp. 20 jutaan.

Digital Console Behringer

Selanjutnya adalah perangkat Microphone. Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas harga total Microphone yang harus dibayar kurang lebih Rp. 22 jutaan. Harga mahal ini dikarenakan microphone yang dibutuhkan cukup banyak–untuk drum saja minimal 7 buah ( Snare, Hi-Hat, Tom 1, Tom 2, Floor, Overhat kiri, Overhat kanan, dan Kick drum ) serta Microphone vokal.

Masih belum percaya kalo harga untuk Microphone sangat mahal? Ambil contoh Microphone untuk Overhat. Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas maka Microphone yang digunakan adalah AKG 414 ( 1 buah harganya 9 juta an ). Belum lagi dengan kebutuhan perangkat elektronik yang digunakan untuk proses rekaman, antara lain Mixer, Rack Processor, dan lainnya. Ditambah lagi untuk buat membangun ruangan studio dengan peredam dan sistem akustik yang mahal. “Waah, pasti pusing tuh mikirin duitnya dari mana..!“.

External Soundcard Media

Digital Home Recording System

Ini adalah model studio rekaman jaman sekarang! Perkembangan teknologi yang cepat juga merambah ke dunia perekaman. Hal ini memunculkan sistem perekaman digital dengan perangkat yang tidak terlalu kompleks ( “dan pastinya tak terlalu menguras dompet.. “ ), namun mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan studio rekaman profesional.

Studio rekaman model ini menggunakan pendekatan piranti lunak ( Software ) dalam sistemnya. Maksudnya, peralatan-peralatan berharga mahal pada studio rekaman profesional di replace atau diganti dengan Software tersebut. Hal ini memang untuk lebih menekan biaya yang diperlukan dalam membangun studio rekaman.

Condenser microphone studio

Contohnya adalah kubutuhan drum untuk studio rekaman yang diganti oleh Software yang mensimulasi suara drum set asli. Contoh Software untuk simulasi suara drum set ini antara lain Groove Agent, EZ Drummer, BFD Drum, dan masih banyak lagi.

Contoh lainnya adalah simulasi dari instrumen guitar dan efeknya yaitu antara lain Virtual Guitarist, Amplitube, Guitar Rig, GTR, dan masih banyak lagi. Software simulasi dari instrumen – instrumen musik ini dikenal dengan nama VST ( Virtual Studio Technology ).

Flat speaker ESI 04

Untuk menekan harga dari efek processor audio seperti Pre Amp, Compressor, Limiter, Noise Gate, Noise Reduction, dan sejenisnya maka dibuatlah Software simulasi untuk perangkat-perangkat tersebut antara lain WizzoVerb, Nomad BlueVerb, Nomad Analog Trackbox, dan masih banyak lagi. Software simulasi untuk perangkat efek prosesor audio ini dikenal dengan nama Plug In.
VST dan Plug In ini bisa bekerja jika terlebih dahulu kita mengaktifkan Software perekaman. Beberapa contoh Software perekaman antara lain Cubase Studio 4, Nuendo 3, Cakewalk Sonar, Adode Audition, Pro Tools, dan lainnya.

Nah dengan Software simulasi tersebut maka kebutuhan untuk Hardware atau perangkat keras akhirnya bisa ditekan. Kebutuhan untuk Hardware pada Digital Home Recording hanyalah seputar perangkat yang memang tidak bisa disimulasi menjadi Software atau perangkat dasar untuk proses perekaman saja. Contohnya adalah Converter AD/DA ( External Soundcard ), Digital Console, Flat Speaker, Condenser Microphone, Headphone dan Keyboard Controller. Harga untuk perangkat-perangkat tersebut hanya berkisar dibawah 10 jutaan saja. “Wow, so cheap isn’t it ?! “.

Headphone Phillips SBC HD250

Keuntungan membangun Digital Home Recording selain dana yang cukup murah adalah troubleshooting yang tidak terlalu bertele-tele dikarenakan Hardware yang digunakan juga tidak banyak dan Cabling System nya juga mudah. Ini adalah model studio yang nantinya bakal menguasai dunia perekaman masa mendatang.

Bagan digital home recording

Namun kembali lagi bahwa hasil perekaman pasti ditentukan oleh kualitas dari peralatan yang digunakan. Sehebat-hebatnya Digital Home Recording yang digunakan, kualitas yang diperoleh tidak bisa mengalahkan Studio Rekaman Professional karena faktor dari keaslian perangkat yang digunakan. Contohnya adalah suara rekaman dari drum simulasi, misalnya EZ Drummer, tidak akan bisa mengalahkan suara drum asli dari Studio Rekaman Profesional. Jadi semua dikembalikan kepada kebutuhan masing-masing pemakai.

Selamat membangun studio rekaman yang sesuai dengan kebutuhan anda !.


Disalin dari : " komputekonline.net "

Senin, 14 September 2009

Install dan konfigurasi FTP server di Linux Debian

  • Install terlebih dahulu dengan perintah = apt-get install vsftpd
  • Kemudian masukkan cd yang diminta
  • Lalu konfigurasi dengan perintah = pico vsftpd.conf
  • Dan masuk cd etc/
  • Edit dan cari tanda pagar (#) pada kata
# local_enable = yes # write_enable = yes
#anon_mkdir_write_enable = yes # dirmessage_enable = yes
  • simpan dengan perintah ctrl+x, pilih yes tekan y
  • lalu restart dengan perintah /etc/init.d/vsftpd restart
Setelah mengatur konfigurasi FTP server kemudian cek Client (windows xp) dengan langkah :


  • masuk Control Panel
  • pilih network and internet connection
  • klik properties, pilih internet Protocol lalu isi IP nya
  • pada kotak dialog DNS



  • pada preferred DNS server ketiikan ip server nya
  • pilih ok lalu close
  • lalu buka Comment Prompt
  • ketik ifconfig untuk mengecek dahulu IP kita yang dibuat barusan
  • lalu ping ke IP server kita dengan mengetik FTP(spasi) ip server
misal = ftp 192.168.12.1

  • maka akan muncul
connected to 192.168.12.1
name ( 192.168.12.1 : root ) : delapan => memasukkan nama root misal : delapan
331 please specify the password
password : *** => memasukkan passwordnya
230 login successful remote system type is unix using binary mode to transfer files

  • kemudian buat suatu directory dengan perintah mkdir
misal : mkdir deeyaan

  • pada ftp> mkdir deeyaan , kemudian tekan enter
  • maka akan terdapat letak dimana direktory tersebut tersimpan
misal : 257 "/home/delapan/deeyaan" created

  • berarti direktory tersebut berada di /home/delapan/deeyaan
  • kemudian untuk dapat mengetahui directory tersebut dapat di baca server atau tidak cek di pc server dengan masuk dimana direktory tersebut berada
misal : cd /home/delapan/deeyaan/

  • kemudian ketik ls
  • jika direktory yang kita buat di clien dapat dibaca di server berarti kita berhasil

Disalin dari : "
f4bregaz.blogspot.com "

Install dan konfigurasi DHCP SERVER di linux

SETTING DHCP SERVER

1. Install paket dhcp3-server.
# apt-get install dhcp3-server

2. Setelah semua instalasi selesai dilakukan. Edit file dhcpd.conf, namun terlebih dahulu anda bisa back-up file tersebut terlebih dahulu.


3. Buat file /etc/dhcp3/dhcp.conf berikut,
# /etc/dhcp3/dhcpd.conf
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address ;
option routers ;
option domain-name-servers 204.159.3.8>;
option domain-name ;
subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.2.10 192.168.2.100;
# Range IP yang disediakan
range 192.168.2.150 192.168.2.200;
}

4. Simpan file diatas, kemudian restart DHCP server.
# /etc/init.d/dhcp3-server restart

5. Setting pada Client untuk menggunakan setting DHCP.

6. Coba koneksikan Client-Server, kemudian lakukan ping untuk tes koneksi.
Apabila terdapat reply, berarti koneksi berhasil.


Disalin dari : " f4bregaz.blogspot.com "

PERANGKAT-PERANGKAT UNTUK MEMBANGUN JARINGAN

Untuk jaringan komputer atau LAN (Local Area Network) sederhana mengandung beberapa komponen atau perangkat keras yang sangat penting dan merupakan kebutuhan utamanya. Perangkat keras yang dimaksud antara lain adalah:
  • Komputer yang akan digunakan sebagai Server
  • Beberapa komputer untuk workstation
  • NIC (Network Interface Card)
  • Wireless LAN
  • HUB atau Swicth yang mendukung F/O
  • Swicth Wireless
  • Kabel UTP
  • Kabel Telepon
  • Conector RJ45 dan RJ11
  • VDSL Converter
  • UPS jika diperlukan
Peralatan tersebut merupakan kebutuhan standar dan harus ada untuk sebuah jaringan. Kemudian apabila jaringan komputer di kantor Anda akan ditingkatkan atau lebih besar lagi harus ditambah beberapa hardware lain seperti:
  • Repeater
  • Bridge
  • Router
  • Gateway
Seperti telah dijelaskan di atas komponen jaringan, misalnya untuk Warnet atau jaringan di kantor yang hanya melibatkan beberapa gedung perkantoran yang jaraknya antara 100 – 1000 Meter serta memiliki node sekitar 10 sampai 200 unit komputer. Dengan beberapa komponen tersebut Anda sudah bisa membangun jaringan. Untuk mengetahui masing-masing komponen tersebut berikut akan dijelaskan secara singkat dan sederhana.

NIC (Network Interface Card)
Yang saya maksud NIC dalam buku ini adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang nantinya ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local Area Network) saja bisa juga Workgroup.

Gambar 1. Contoh Kartu jaringan Combo
Sesuai perkembangan teknologi khususnya jaringan, saat ini banyak jenis dan merk kartu jaringan. Namun demikian ada tiga hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan atau NIC ini, yaitu tipe kartu, jenis protokol, tipe kabel yang didukungnya.
Tipe NIC
Sesuai perkembangan komputer PC dan mainboardnya, maka tipe slot atau expansion slot juga bermacam-macam, mulai ISA, PCI dan AGP. Namun untuk kartu jaringan ini saya hanya menjelaskan 2 tipe saja, yaitu PCI dan ISA.

Gambar 2. Contoh lain kartu jaringan (NIC)
Pada saat membeli komputer khususnya komputer rakitan, tidak semua slot terisi. Slot yang kosong ini dapat digunakan untuk memasang beberapa kartu tambahan, seperti kartu suara, modem internal, dan kartu jaringan.
Untuk membedakan slot ISA dan PCI mudah saja. Jika casing komputer dibuka, di bagian belakang ada beberapa deretan slot. Slot yang berwarna hitam umumnya ISA, slot yang berwarna putih adalah slot PCI, dan slot yang berwarna coklat umumnya slot AGP.
Jenis Protokol NIC
Saat ini dikenal beberapa protokol untuk sebuah kartu jaringan, di antaranya Ethernet dan Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM. Namun dalam buku ini dibatasi hanya menjelaskan dua protokol saja, yaitu Ethernet dan Fast Ethernet.
Jenis Ethernet masih banyak digunakan walaupun kecepatan transfer data yang didukungnya hanya sampai 10Mbps saja. Saat ini perusahaan, instansi pemerintah dan juga Warnet-warnet sudah mulai menggunakan jenis Fast Ethernet. Karena selain sudah mendukung kecepatan transfer data sampai 100Mbps, harganya pun tidak jauh berbeda.
Selain itu ada juga kartu jaringan jenis combo. Jenis ini mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan. Begitu juga dari sudut pengkabelan jenis combo ini mendukung kabel jenis Coaxial dan UTP.
Komputer jenis notebook yang beredar tidak semuanya sudah terpasang kartu jaringan. Untuk itu apabila notebook pimpinan Anda menginginkan koneksi ke jaringan dan belum terpasang kartu jaringan, maka Anda harus mempersiapkan kartu jaringan jenis PCMCIA. Kartu jaringan ini pemasangannya tidak terlalu sulit, cukup dimasukkan ke port PCMCIA yang ada pada setiap notebook dan tidak perlu dibongkar atau covernya dibuka. Cukup ditancapkan dari bagian pinggir atau depan dari notebook tersebut.
Saat ini hampir semua NIC yang beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play. PNP ini sudah sangat populer, karena setiap kita menambah hardware baru secara otomatis akan dikonfigurasi oleh komputer. Begitu juga oleh operating sistemnya. Namun demikian untuk memastikan kartu jaringan Anda Plug and Play baca di manual atau tanyakan pada penjualnya.
HUB atau Concentrator
Secara sederhana HUB bisa dikatakan suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa Node atau titik sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star. Pada jaringan yang umum dan sederhana salah satu port menghubungkan HUB tersebut ke komputer Server. Sedangkan port lainnya digunakan untuk menghubungkan komputer client atau workstation yang sudah memiliki NIC untuk membentuk suatu jaringan.
Jika akan dilakukan pengembangan HUB juga bisa dihubungkan ke HUB berikutnya secara up-link. Ini terjadi apabila HUB yang digunakan hanya memiliki port 16 port plus 1 port untuk server atau hub lain. Sehingga untuk menambah jaringan diperlukan HUB tambahan.
Dari segi pengelolaan HUB yang saat ini beredar di pasaran ada dua jenis, yaitu manageable HUB dan unmanageable HUB. Manageable HUB adalah HUB yang bisa dikelola atau di-manage dengan software yang di bawahnya. Sedangkan unmana-geable HUB cara pengelolaannya dilakukan secara manual.

Gambar 3. Contoh HUB
Perlu diketahui bahwa HUB hanya memungkinkan pengguna atau user untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan HUB yang membentuk jaringan disebut "Shared Ethernet." Pada jaringan seperti itu, setiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwidth jaringan yang ada. Umpamanya jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 20 unit komputer yang semuanya menggunakan sistem operasi Windows 95/98, maka secara sederhana jika semua komputer yang terhubung ke jaringan tersebut bersamaan mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing user tersebut hanya 0.5 Mbps.
Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel tersendiri untuk
berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi.

Cara kerja Hub

Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).

Gambar 4. Contoh repeater
Pada jaringan yang menggunakan topologi bus, ada juga perangkat sejenis yang mirip HUB namanya repeater (pengulang). Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar lalu lintas data dari client ke server atau sebaliknya lebih cepat apabila jarak antara client atau workstation ke server lebih jauh. Dengan repeater ini jaringan dan sinyal akan semakin kuat. Bahkan apabila kabel yang digunakan jenis coaxial, jaringan akan lebih cepat.
Bridge (jembatan)
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet). Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
Bridge hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan Wireless.
Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN.


Bridge beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara automatis membangun sebuah table routing internal. Table ini digunakan untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan penyaringan (filtering). Setelah mengetahui ke segmen mana suatu paket hendak disampaikan, bridge akan melanjutkan pengiriman paket secara langsung ke segmen tersebut. Jika bride tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen alamat asalanya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.
Switch
Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward.
Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Sedangkan switch store-and-forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
Dengan switch ada beberapa keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada "shared network." Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling berhubungan disebut "collapsed backbone."

Gambar 5. Contoh Switching
Saat ini perusahaan umumnya memilih jaringan Ethernet 10 Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100 Mbps untuk koneksi ke server. Biasanya merka menggunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa port 10 Mbps untuk koneksi ke komputer client dan 1 port 100 Mbps untuk koneksi ke server atau komputer yang dianggap sebagai server.
Dalam mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :
1. Store and Forward - switch akan meneruskan frame setelah data di terima secara lengkap
2. Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame secara lengkap
3. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan kompromi dari kedua jenis switch Juga diperkuat oleh teknologi VLAN ( Virtual LAN ) dimana dia mampu Mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia ( switch ) akan memilih jalur lain yang tidak sibuk.

Cara kerja switch
Jika akan menggunakan switching hub, diperlukan beberapa informasi dasar untuk menentukan pilihan switch, yaitu dengan mengetahui cara kerjanya.
- Cut through
Yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port tujuan. Tentu saja hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan mengurangi latency pengiriman paket. Pengiriman dilakukan tanpa terlebih dahulu mengumpulkan seluruh paket. Tetapi ketika alamat tujuan diketahui, langsung route dan pengiriman dilakukan ke alamat itu. Untuk satu paket Ethernet (1518 byte) proses ini memerlukan waktu hanya selama 40 microsecond. Dalam keadaan koneksi tujuan sedang digunakan, switch akan menampung paket data yang diterima untuk dimasukkan ke dalam buffer. Dan paket data akan dikirim dari buffer jika koneksi tujuan telah kosong.
- Store and forward
Cara kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh paket hingga lengkap ke dalam memory switch dan melakukan pemeriksaan kesalahan dengan metode CRC (Cyclic Redundancy Check). Waktu yang diperlukan untuk melakukan proses untuk setiap paket Ethernet adalah 1,2 milidetik. Karena diperlukan memory yang cukup, ada potensi terjadinya latency dalam store and forward switch ini yang disebabkan oleh penuhnya memory yang ada untuk menampung seluruh paket dan tabel dari ntwork address.
Walaupun cara cut through akan mengurangi terjadinya latency, tetapi konsekuensinya, paket data yang rusak juga akan juga sampai ke alamat tujuan. Kebalikannya, hal ini tidak terjadi pada store and forward switch.
Dari kedua cara di atas, ada pula switch yang menggabungkan kedua cara tsb yang disebut hybrids. Pada saat awal menggunakan cara cut through switching, dan melakukan pemeriksaan CRC, kemudian menghitung jumlah error yang ada. Jika jumlah error telah sampai pada batas tertentu, switch akan bekerja dengan cara store and forward sampai dengan kondisi jumlah error telah berkurang. Selanjutnya switch akan kembali bekerja dengan cara cut through. Cara termudah untuk mengetahui adanya kemampuan ini adalah dengan melihat ada atau tidaknya keterangan threshold detection atau adaptive switch dalam spesifikasi teknisnya.

VDSL
VDSL (Very high-bit-rate Digital Subscriber Line port) merupakan suatu alat atau piranti yang digunakan sebagai converter dari kabel UTP (RJ45) ke kabel telepon (RJ11). Dalam hal ini apabila Anda akan menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar gedung yang jaraknya kurang lebih 500 meter masih memungkinkan dengan penambahan piranti VDSL ini. Masalah kecepatan transfer data tergantung merk VDSL yang digunakan. Bahkan untuk saat ini mulai banyak beredar dipasaran jenis VDSL yang kecepatannya bisa diatur sesuai keinginan (manageble).

Gambar 6. Contoh VDSL yang umum digunakan
Jaringan komputer khususnya LAN kini sudah menjadi kebutuhan. Namun kadang-kadang yang menjadi kendala adalah ketika jaringan harus menyebrang jalan, melintasi gedung, bahkan tidak sedikit merka membangun LAN sendiri-sendiri, padahal masih dalam instansi atau perusahaan yang sama. Sebenarnya teknologi untuk keperluan tersebut sudah sejak lama diperkenalkan, seperti Wireless, Fiber Optic, VDSL, dan lain-lain. Namun apabila menggunakan F/O biaya yang diperlukan tidak sedikit, begitu juga dengan wireless. Dengan demikian salah satu alternatif untuk membangun LAN yang melibatkan banyak gedung dengan biaya murah adalah dengan memanfaatkan VDSL ini.
Seperti halnya F/O harus menggunakan sepasang converter, Wireless juga harus sepasang, begitu juga dengan VDSL juga harus sepasang. Satu dipasang di Swicth atau HUB yang berhubungan dengan Server dan satunya lagi dipasang di Swicth atau HUB yang ada di Client atau di lokasi lain.

Gambar 7. Kabel yang digunakan untuk setting
Wireless
Wireles ini bermacam-macam merk dan jenisnya. Namun dalam buku ini tidak akan menjelaskan merk dan jenis dari Wireless tersebut, yang pasti ada Wireless yang sudah terpasang di komputer ada juga sebagai tambahan. Bahkan untuk komputer notebook atau Laptop yang sudah memasang logo Mobile Technology secara otomatis sudah ada Wirelessnya. Saat ini memang teknologi WiFI sudah menjadi trend dan kebutuhan untuk jaringan komputer bergerak atau mobile.

Gambar 8. Contoh Wireless yang mendukung WAN dan LAN
Untuk memanfaatkan Wireless yang sudah ada di komputer atau memasang sebagai kartu jaringan Anda harus memiliki HUB atau Swicth yang ada fasilitas Wirelessnya. Hub, Swicth atau Router yang sudah medukung fasilitas Wireless ini kini mulai banyak digunakan. Berikut ini contoh Wireless yang mendukung berbagai fasiitas yang bisa digunakan untuk berkomunikasi antara komputer yang memiliki NIC Wireless atau NIC biasa, serta mendukung Wide Area Network.
Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Misalnya sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Contohnya bisa berupa jaringan biasa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network) atau jaringan global seperti Internet.
Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-jenis Router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
• static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
• dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
PC Router Sebuah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai router(Routing) biasanya menggunakan komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card) dengan menggunakan Operating Sistem yang mendukung untuk dijadikan router dan ditugaskan untuk menangani tugas sebuah router.

Instant Router Dilihat dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa jenis router ini adalah suatu alat buatan dari suatu perusahaan yang didesain untuk menjadi router secara instant. Sehingga settingnya pun lebih mudah, hanya saja sayangnya menu yang ada didalamnya sangat terbatas. Dan biasanya jenis router ini memiliki fungsi ganda sebagai switch/hub.
Router Hardware (Cisco) Sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.

Router versus Bridge


Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.
Router adalah suatu alat pada dunia komputer yang berguna untuk membelokkan data dari suatu sistem jaringan ke sistem yang lain. Logikanya sebuah sistem jaringan tidak dapat berpindah ke sistem yang lain. Exp Sis A. Menggunakan IP 192.168.1.1 dan Sis B. Menggunakan IP 192.168.2.1 Maka Kompi yang menggunakan Sis A tidak dapat melakukan komunikasi dengan Sis B tanpa Router.

Prinsip Kerja router sangat mudah yakni membelokkan data dari satu Sis ke Sis yang lain. Untuk konfigurasi Router dengan menggunakan PC ( OS WIN Xp ) sangatlah Mudah :
1. Pastikan Kompi anda memiliki minimal 2 buah LAN Card (Apabila anda hanya menggunakan 2 Sis)
2. Berikan konfigurasi jaringan sesuai Sis yang anda gunakan pada setiap LAN Card. ( Pastikan tiap lan menggunakan Sis yang berbeda )
3. Ping atau test koneksi ke tiap Sis, dari router. pastikan Semua koneksi dalam keadaan Baik
4. Share Lan card Anda dengan cara :
- Klik kanan pada Lan Card Kemudian pada Tab Advance Pastikan ada pilihan use another network to bla bla bla dst.
- Setelah itu coba lakukan ping dari komputer lain ( Antar client yang berbeda Sis ), Pastikan Jawaban Replay

Kabel untuk jaringan
Saat ini ada beberapa tipe dan jenis kabel yang digunakan untuk suatu jaringan. Kabel UTP (unshielded twisted pair), coaxial, dan fiber optik adalah yang populer dan banyak digunakan.
Kabel yang paling umum dan mudah pemasangannya adalah kabel jenis Coaxial. Namun sesuai perkembangan HUB atau Concentrator penggunaan kabel ini pun mulai berkembang dan kabel UTP yang dipilih, karena selain harganya tidak terlalu mahal namun kemampuannya bisa diandalkan.
Kabel jenis lain yang sempat populer awal tahun 1990-an adalah kabel coaxial. Kabel jenis ini hampir sama seperti kabel antena televisi. Kabel lain yang juga sangat populer adalah Fiber Optik (F/O). Kabel jenis ini sangat mahal harganya, tetapi kemampuannya mendukung kecepatan transfer data sangat tinggi.
Twisted Pair Cable (UTP)
Kabel Twisted Pair Cable ini ada dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Twisted-pair (dikenal juga sebagai 10 BaseT) cocok untuk jaringan kecil, sedang maupun besar yang membutuhkan fleksibilitas dan kapasitas untuk berkembang sesuai dengan pertumbuhan pemakai network.
Pada twisted-pair network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted-pair yang tersentral pada HUB, contoh jaringan seperti ini seperti terlihat pada gambar 3.
Twisted-pair umumnya lebih reliable dibandingkan dengan thin coax karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Bahkan dengan HUB ini bisa dirangkai menjadi suatu jaringan yang besar.
Saat ini ada beberapa grade, atau kategori, dari kabel twisted-pair. Category 5 adalah yang paling reliable dan memiliki kompatibilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10 Mbps network, dan Fast Ethernet. Anda dapat membeli kabel Category 5 yang telah dibuat, atau membuatnya sendiri.
Kabel Category 5 dapat dibeli atau dibuat baik yang straight-through atau crossed. Suatu kabel Category 5 memiliki 8 kabel kecil yang masing-masing memiliki kode warna di dalamnya dari ujung ke ujung. Hanya kabel kecil 1, 2, 3, dan 6 yang digunakan oleh Ethernet network untuk komunikasi. Walaupun hanya 4 kabel yang akan digunakan, tetapi masing-masing 8 kabel semuanya terhubung ke jack.

Gambar 9. Contoh kebl UTP untuk jaringan
Tipe kategori Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) :
- Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps

Kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel Crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB (ada beberapa pengecualian: beberapa jenis HUB memiliki up-link port yang telah dicross secara internal, yang mana memungkinkan Anda melakukan uplink HUB dengan suatu straight cable sebagai gantinya).
Pada suatu kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada satu ujung juga di kabel 1, 2, 3, dan 6 pada ujung lainnya. Pada suatu kabel crossed, urutan dari kabel diubah dari ujung yang satu ke ujung lainnya: kabel 1 menjadi 3, dan 2 menjadi 6.
Untuk menggambarkan urutan kabel mana yang nomor 1, pegang RJ-45 tip dengan bagian tembaganya menghadap pada Anda sesuai gambar berikut.

Gambar 10. Contoh kebl UTP yang dipasang conector RJ45
Coaxial Cable
Media ini paling banyak digunakan sebagai media LAN meskipun lebih mahal dan lebih sukar penggunaannya dibandingkan twisted pair. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk komunikasi broadband. Thick Coaxial biasanya digunakan untuk kabel backbone pada jaringan instalasi Ethernet antar gedung. Dapat menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m dengan menggunakan repeater.
Thin coax (dikenal juga sebagai 10 Base 2) adalah cocok untuk network rumah atau kantor, dengan dua atau tiga komputer. Kabel ini mirip seperti kabel antena TV, harganya tidak terlalu mahal dan mudah pemasangannya.
Kabel jenis ini proses pemasangannya menggunakan konektor BNC. Pada jaringan jenis ini untuk menyambung ke masing-masing komputer menggunakan konektor T (T-connector) dan setiap ujungnya menggunakan terminator atau penutup (50 ohm) jika tidak menggunakan HUB.

Gambar 11. Contoh kabel Coaxial yang sudah dipasang konektor
Kabel coaxial terdiri dari :
  • sebuah konduktor tembaga
  • lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
  • sebuah lapisan paling luar.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
  • merupakan kabel “original” Ethernet.
  • tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
  • mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
  • menggantikan “Thicknet”.
  • tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
Fiber Optic (F/O)
Jaringan yang menggunakan F/O ini memang sangat jarang digunakan. Biasanya hanya perusahaan besar saja yang menggunakan jaringan dengan media F/O. Karena harganya relatif mahal dan proses pemasangannya lebih sulit.
Namun demikian, jaringan yang menggunakan F/O ini dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan lagi. Kecepatan pengiriman data dengan media F/O ini lebih dari 100 Mbps dan bebas dari pengaruh lingkungan (noise).

Gambar 12. Contoh F/O (Fiber Optic) yang sudah terpasang konektor (Parch cord)
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kelebihan menggunakan kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
  • Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
  • Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
  • Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.
Kabel Telepon
Beberapa tahun belakangan ini mulai banyak digunakan kabel telepon untuk jaringan komputer (LAN). Kabel ini biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung. Biasanya kabel yang digunakan untuk menghubungkan antar gedung ini jenis yang cukup kuat dan dilengkapi dengan kawat baja, sehingga kalau dibentang tidak patah.
Biasanya kabel telepon yang digunakan untuk diluar gedung (out door) ini dilengkapi dengan 3 kawat, 2 kawat yang akan digunakan seagai penghubung data dan satu kawat digunakan agar tidak putus apabila kawat tersebut dibentang. Akan lebih baik jika ujung dari baja sebagai penguat tersebut dihubungkan ke grounding agar apabila terjadi petir tidak akan bermasalah. Jadi pada intinya hanya dua kawat yang ada dalam kabel tersebut yang digunakan.
Memilih jenis kabel
Untuk membangun suatu jaringan umumnya yang menjadi masalah adalah yang berhubungan dengan pemilihan kabel. Karena kabel merupakan kebutuhan pokok dari suatu jaringan.
Perlu diketahui, kabel yang sudah tertanam biasanya tidak akan diangkat atau dipindahkan kecuali dalam keadaan terpaksa. Oleh karena itu, perencanaan yang matang untuk menentukan jenis kabel ini mutlak diperlukan. Jika kita salah mengambil keputusan, maka suatu saat apabila akan ada pengembangan masalah kabel ini menjadi kendala.
Untuk itu saya menyarankan apabila akan membangun suatu jaringan tentukan jenis kabel yang akan digunakan dengan asumsi bahwa jaringan tersebut bisa berjalan dengan baik sampai 10 tahun atau lebih. Dengan demikian tentukan jenis dan kualitas kabel ini sebelum Anda memutuskan untuk menginstalasi jaringan.
Selain itu, masalah yang berhubungan dengan kabel ini tidak hanya jenisnya saja, masalah yang berhubungan dengan kecepatan dan jarak akses data juga perlu dipertimbangkan. Untuk itu berikut ini saya jelaskan beberapa jenis kabel, jarak terjauh yang didukung oleh jenis kabel tertentu, dan sebagainya.
Tipe
Kecepatan
Jarak
Konektor
UTP
Kategori 5
10 Mbps
<>300 kaki
RJ45
Coaxial atau kabel BNC RG 58
10 Mbps
<>2500 kaki
BNConnector
T
Terminator
Kabel Telepon (RJ11)


Konverter
RJ11
Wireles
> 10 Mbps
Tergantung jenis dan merk

Serat Optik (F/O)
100 Mbps
<> 3 mil
ST(spring loaded twist)
Tabel . Beberapa tipe kabel, kecepatan dan jarak yang didukungnya
Piranti Lunak
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa piranti lunak yang dimaksud dalam buku ini adalah software termasuk sistem operasi yang digunakan dalam membangun suatu jaringan, baik jaringan berbasis Windows (Workgroup atau Client Server) maupun sistem operasi lain. Namun dalam buku ini saya membatasi hanya menggunakan sistem operasi produk Microsoft, yaitu keluarga Microsoft Windows.
Sistem Operasi
Operating sistem yang digunakan dalam buku ini adalah Microsoft Windows Server 2003, Microsoft Windows XP dan WIndows Vista untuk Client. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan Microsoft Windows 2000 Server dan Microsoft Windows 2000 Professional, karena pada prinsipnya sama dan buku ini masih tetap bisa digunakan. Disarankan untuk saat ini sebaiknya sistem operasi server yang digunakan adalah Microsoft Windows Server 2003 dengan client Windows Vista atau Windows XP.
Bagi Anda yang ingin membangun jaringan kecil dengan Workgroup, bisa menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP, Windows Vista atau Windows 2000 Professional.
Program Aplikasi
Program aplikasi yang digunakan bebas. Namun saya menyarankan gunakan beberapa aplikasi saja, seperti untuk mengolah kata, mengolah angka, mengolah data, dan aplikasi grafik yang diperlukan.
Selain aplikasi tersebut Anda juga bisa menambah aplikasi lain apabila komputer Anda dilengkapi Scaner. Aplikasi yang saya maksud adalah aplikasi yang mendukung pengolahan gambar hasil scaner tersebut.
Program Internet Sharing
Agar semua komputer yang terkoneksi ke jaringan LAN bisa berinternet seluruhnya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Internet Sharing. Microsoft Windows Server 2003, Windows Vista, Windows XP, sudah menyediakan fasilitas untuk Internet Sharing Connection (ICS) dan ICF (Internet Connection Firewall). Namun demikian Anda juga bisa menggunakan apliksi lain yang disediakan penyelenggara atau ISP.
Program Untuk Internet
Program yang dimaksud di sini adalah program untuk menjalankan fasilitas yang berhubungan dengan Internet. Sehingga dengan program ini pemakai atau semua user bisa menggunakan fasilitas seperti browsing, chating, e-mail, dan sebagainya.
Program yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
  • Microsoft Internet Explorer
  • Microsoft Outlook
  • Windows Messanger
Semoga bermanfaat ...
AMIN .
Sumber :